Skip to content

Savorsnap interview with Net TV on food photography business in Medan

  • by
savorsnap net tv food photography  07

Ceritanya sih—Bulan lalu kami dihubungi via email oleh kru NetTV untuk melakukan liputan mengenai tren fotografi makanan yang sedang marak di Instagram dan insight on food photography business di Medan. Tren “Pray before you eat” akhir-akhir ini multai tergantikan oleh mantra “Capture before you eat” merambah luas ke pengguna smartphone.

Tak terkecuali kami, hanya saja–hobi yang kami geluti sejak 2007 ini kemudian kami komersilkan sebagai jasa fotografi makanan dan produk.

savorsnap net tv food photography  06

Tak terasa juga udah satu taon setengah Savorsnap kita jalani dengan suka duka. Sama halnya seperti bisnis lain pada umummnya, pekerjaan ini “Ho Khua Bo Ho Ciak” dalam bahasa hokkian yang artinya sedap dipandang tapi tak enak dimakan. Gladly, it was mostly smooth ride.

savorsnap net tv food photography 11

Nah, sedikit flashback ke tahun lalu. Savorsnap ialah ide yang dicetuskan oleh Leo & Bobby dari MaMa (MakanMana) sebagai jawaban atas banyaknya permintaan pemotretan menu di kota Medan. Saat itu spesialis pemotretan menu memang belum ada banyak di kota yang banyak disebut sebagai Kota Kuliner ini.

Memang, selama ini industri kuliner Medan masih sangat sedikit memasukkan peran kreatifitas dan promosi kedalam dunia kuliner mengingat perannya sebetulnya cukup besar dalam dunia usaha. Untungnya, pelan-pelan kesadaran pemilik restoran / cafe terhadap pentingnya food photography semakin meningkat.

Singkat kata, lahirlah Savorsnap – duo fotografer / food stylist yang memfokuskan diri buat jepret-jepret makanan.

savorsnap net tv food photography 09

Nah… keputusan untuk mendirikan Savorsnap ternyata mendapat cukup dukungan, terutama oleh teman-teman pengelola usaha kuliner pada awalnya sebelum go public beberapa bulan kemudian. Pengalaman sebagai food blogger selama beberapa tahun juga terbukti cukup berguna di bidang yang baru ini.

Food knowledge dan food science, yang walaupun pas-pasan terbukti berguna untuk menghasilkan foto yang lebih baik. Komunikasi dengan chef / pengelola restoran juga lebih mudah misalnya instead of saying “udangnya ganti yang lebih fresh”, kami akan ke dapur dan bilang “udangnya dimasak half cook aja chef”.

savorsnap net tv food photography 08

Seiring berjalannya Savorsnap, kami juga banyak belajar tentang berbagai macam hidangan dari berbagai daerah. Kami belajar tentang ingredients, komposisi terpenting dari sebuah masakan. Kami belajar tentang warna dan penggunaan piring yang tepat. Kami belajar tentang berat jenis cairan, bagaimana supaya layers dalam meinuman tidak tercampur.

Kami belajar tentang warna makanan yang bisa berubah, dan bagaimana mengakalinya. Kami belajar tentang banyak hal. Sebagian teknikal dari buku ataupun forum, namun sebagian besar dari client dan sesi pemotretan. Pengalaman adalah guru terbesar.

savorsnap net tv food photography 12

Mengutip sebuah quotes “Ideas are nothing unless they’re shared”, kami juga tidak hanya mengambil, belajar tanpa memberi kembali. Kami pun berusaha mengedukasi, memberi ide, masukan dan saran kepada pengelola restoran. Pesan yang ingin disampaikan dari tiap hidangan tentu berbeda. Tiap merek memiliki karakter masing-masing. Apakah anda ingin memberi kesan fresh & healthy? Atau mungkin expensive & exclusive? Atau justru Rustic & Organic? It goes technical, but that’s what we offered.

Kami tidak hanya datang dengan kamera dan menunggu hidangan keluar satu persatu. Itulah alasan mengapa kita tidak bisa langsung ke restoran anda dan motret tanpa tahu konsep pemotretannya,atau jenis menunya dan latar belakang usaha tersebut. Kita perlu kesamaan visi dengan pengelola restoran. Kita perlu tahu apa saja yang perlu disiapkan dan apa yang tidak perlu.

We get involved. We communicate. It’s small detail but it matters. We’re Savorsnap, that’s what make us different.

savorsnap net tv food photography 10

Foto itu gampang, kami juga setuju. Jadi sebagian (sebagian besar) calon client akan bilang harga yang ditawarkan terlalu mahal untuk sebuah foto. Kami tidak setuju disana, terutama setelah kami survey rate teman-teman di Surabaya dan Jakarta, tarif kami lebih murah hingga 5x!

Kami selalu berusaha mengingatkan pemilik usaha kuliner (thank God kalau artikel ini dibaca) bahwa investasi untuk sebuah restoran tidak berhenti hanya sampai di dekorasi interior dan promosi yang mana juga budgetnya jauh lebih tinggi. OK lah tempat anda bagus, dekorasi milyaran rupiah dengan senyum pelayannya yang ramah, iklannya satu halaman di koran nasional, tapi begitu customer datang disodorkan buku menu yang cuma 2 lembar kertas putih di laminating dengan foto kualitas handphone, C’mon!

Sebuah buku yang keliatan simple dan sepele, justru merupakan decision making point dari customer untuk menambah omset bisnis anda. Akhirnya customer bingung menu apa yang akan dipesan karena kelihatan kurang menarik ataupun kurang informatif.

savorsnap net tv food photography 13

Sebaiknya kita jangan lupa kalau yang anda hidangkan itu adalah makanan, dan manusia sebagai makhluk visual tentu lebih suka melihat foto yang bagus daripada penjelasan panjang lebar dari pelayan. Food first, decoration & ambience comes second. Kecuali anda emang mau menjual suasana diatas kualitas makanan. OK lah, kalau anda pemilik pub kemungkinan besar nga perlu buku menu.

Nah, 1 foto yang bagus akan sangat mempengaruhi keputusan customer dalam memilih pesanan makanannya. Jadi kalau ribuan customer datang dan pesan makanan yang sama karena fotonya terlihat bagus dan menarik, apakah masih disebut sebuah foto mahal? Bagaimana kalau sebagian besar menu anda difoto dengan bagus? Kami serahkan hitungannya kembali ke anda.

Do you need to hire us? Not really, saat ini sudah ada beberapa teman-teman yang ikut terjun di bidang ini dan kami percaya masing-masing punya karakter dan style sendiri. Dan apabila dilihat dari gambar besarnya, setidaknya kontribusi kami berhasil memajukan industri kuliner kota Medan.

Sneak peek: Upcoming venue in Centre Point Mal
Sneak peek of upcoming venue in Centre Point Mal

Selain bisnis, bagian terbaik dari industri ini ialah kami mendapat banyak teman baru. Teman-teman yang sama-sama memiliki passion yang sama di bidang kuliner. Mungkin kami tidak ikut mengkreasikan hidangan, tapi bagian kami adalah menyampaikan pesan tersebut secara visual ke mata customer.

Pastinya juga kami mendapatkan banyak pengetahuan baru, tren kuliner terbaru, yang tentu saja bisa kembali kami sharing dengan para pembaca di website makanmana.net – our root, our core product. Jadi, apakah kami melakukan ini untuk diri sendiri? Well yes, sebagian. Tapi kalau melihat lebih luas, hopefully we did it for the society.

13 thoughts on “Savorsnap interview with Net TV on food photography business in Medan”

  1. well done!! about time we have a food beautician and professional food photographer in Medan. great BLOG!! enjoy reading it

  2. I have a habit, take a bite first, then remember I forgot to take a picture of the food. hahahaha So “capture before you eat” does not really apply to me wakakakaka….(dasar rakus)

  3. Congrats bro..next dtg ke rmh yahh broo..masakan istri gue uenak tenan…mana tau ada yg minat jadiin istri gue cheff…wkwkw

  4. Congrats bro..next dtg ke rmh yahh broo..masakan istri gue uenak tenan…mana tau ada yg minat jadiin istri gue cheff…wkwkw

  5. Wow, congrats to Ko Leo & Ko Bobby for this achievement! Sambil baca, sambil terkagum-kagum nih, hehe. Ikutan bangga karna Savorsnap bisa mewakili ranah food photography di Medan utk diliput oleh Net TV. Salute!

  6. congratz buat MaMa yg ud go public diliput tv nasional…keep up the good work guys..well done..proud of u 🙂

  7. Hahahaha… Saat disebut nama Leo jadi Leonarx(keselek), trus ditulis di caption jadi Leorance. ;P btw congrats yaaa savorsnap… (Sayang Leo ngk di make-up dikit biar ngk pucat)… *kabur

Comments are closed.

Discover more from Makanmana

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading