Bebek Ubud – A big taste of Bali in Medan

Di era digital ini bukan hanya komunikasi dan transfer data yang semakin dekat dan cepat. Dalam hal makanan, taste bebek dari Bali pun langsung didatangkan ke Medan. Yuk MaMa share sedikit pengalaman makan di Bebek Ubud.

Buat kamu yang beruntung sudah bolak-balik ke Bali untuk liburan, pasti nga asing dengan olahan bebek khas Bali (Ubud pada khususnya) yang melegenda. Nah buat kamu yang masih ngak ngeh dengan Bali dan hubungannya dengan bebek, nih sedikit info.

Jadi di Bali, khususnya didaerah Ubud, sangat terkenal olahan kuliner bebek. Daging bebek yang umumnya terkenal alot dan susah diolah, mampu digoreng garing dan renyah, sampe tulangnya bisa kamu gigitin kalo niat banget. So, kuliner bebek khas Ubud ini biasanya jadi kunjungan wajib para turis kalo main ke Bali.

Beberapa restoran besar di Medan kini mulai memasukkan Crispy Duck di menu mereka karena tingginya animo masyarakat Medan akan masakan ini. Tidak sedikit juga yang mengkhususkan diri di olahan bebek – diantaranya Bebek Ubud yang terletak di jalan Patimura.

Walaupun suasana interior-nya ngak Bali amat, tapi keliatan effort pengelola untuk menghadirkan sedikit suasana nyaman di semak-nya kota Medan ini.

Ok lah, yang penting masakannya. Jadi pilihan pertama sudah pasti di Bebek Crispy – 85rb (yang juga menurut waiter merupakan bestseller disini).

Bebek Crispy setengah ekor ini dihidangkan dengan nasi dan condiments urap dan sambal matah khas Bali. Walaupun terlihat kering dan keras, ternyata bebek ini crispy sesuai namanya. Sangat renyah di bagian luar dan masih ada sedikit lembut di bagian dalam dagingnya. Bumbu meresap dengan baik dan taste really good.

Buat kamu yang suka sayur di piring lebih variasi, Bebek Nasi Campur (85rb) boleh jadi pilihan. Nasi campur khas Bali ini berisi seporsi nasi putih dengan perkedel jagung, rendang sapi, telur pindang, setusuk sate lilit, urap, kerupuk dan sepotong bebek crispy. Bebek crispy ini sama dengan yang di menu sebelumnya, so either one is reccommended.

Karena anggota MaMa pada pengen cobain Sate lilit, akhirnya dipesan juga seporsi Sate Lilit Megibung (35rb) sebagai snack. Sate ini terbuat dari campuran ayam dan tuna, taste quite good.

Buat kamu yang sudah pernah mencicipi Bebek Crispy, sekali-sekali cobain deh Bebek Panggang disini. Buang jauh-jauh bayangan bumbu ayam bakar khas Medan yang beraroma kecap, pedas atau sedikit beraroma rendang. Bumbu bebek panggang ini lebih mirip BBQ sauce, sweet based with a little hint of chili. Saat bebeknya habis, MaMa masih sibuk jilatin tulangnya. It’s that good.

Kalau yang satu ini buat kamu penggemar pedas dan aroma rempah khas nusantara. Walau di menu tertulis Ayam Tutu (85rb), di Bali menu ini lebih dikenal dengan nama Ayam Betutu – another great dish from Bali.

Dan ini beberapa minuman yang lumayan memorable di kunjungan MaMa kemarin. Karang Asem obviously seger dan asem – kurang tau jelas apa isinya tapi yang jelas jus jeruk paling dominan. Sementara Light Pineapple merupakan campuran jus nenas dengan seledri. Sehat bok!

Nih opsi buat penggemar manis, Coconut Pandan Jelly (35rb) yang merupakan paduan antara air kelapa dan sedikit susu dengan potongan daging kelapa dan jelly pandan.

That’s the great news! Ternyata disini ada artisan coffee yang surprisingly quite good untuk restoran yang mengkhususkan diri di hidangan bebek. MaMa order Latte (30rb), taste quite balance, cocok buat casual coffee drinker.

So far MaMa terkesan dengan taste masakan disini yang enak dan sangat mirip dengan yang pernah MaMa cicipi di Bali. Menurut pelayan, head chef-nya didatangkan langsung dari Bali (that’s the gossip to pass on).

Buat kamu yang pernah nyobain, or better, pernah bandingin langsung dengan yang di Bali, give your voice down below!

Bebek Ubud
Jalan Patimura No. 421, Medan
No tel: 061-4564473 / 081264309278