Skip to content

Downtown Coffee, Jalan Merak Jingga

  • by
interior downtown coffee

Very instagramable! Itulah kesan pertama ketika MaMa mengunjungi coffee shop yang saat ini ngehits di kalangan anak muda.

Downtown coffee, sebuah coffee shop yang baru saja hadir di Jalan Merak Jingga ini bersebelahan dengan usaha doorsmeer.

coffee shop merak jingga downtown coffee
Tampak depan

Dengan pintu kaca yang menyelimuti bagian depan bangunan, sudah jelas penerangan alami disini bagus banget buat foto-foto. Bangunan 2 lantai itu pun terbagi menjadi 2 section, non smoking di lantai 1, smoking area di lantai 2.

Lantai 1
Lantai 1

Minggu pagi itu, kebetulan baru abis sarapan dari mie khek Bireuen, jadinya kepengen menyeruput kopi.

Billy, seorang Barista yang pernah saya temui dan berpartisipasi ketika saya menjadi co-judge latte art throwdown di Thirty Six lalu, kini menghandle bagian bar.

Billy the barista
Billy the barista
espresso shot
Latte (25rb) & Iced Latte (27rb)
Latte (25rb) & Iced Latte (27rb)

Dengan harga latte sedemikian, blendnya sesuai ekspektasi saya—bold & nutty finish, tipikal rasa yang dijumpai di mayoritas coffee shop di Medan.

View dari lantai 2
View dari lantai 2

Apart from coffee, kami tidak memesan makanan, tetapi tempat ini menyediakan beberapa cemilan sederhana dan tradisional seperti nasi goreng, mie goreng, kwetiaw, risol, pisang goreng, bakwan, dll.

Indoor lantai 2 ber AC
Indoor lantai 2 ber AC
Outdoor lantai 2 (Smoking Area)
Outdoor lantai 2 (Smoking Area)  with mural painting on the wall

Terlepas dari interior yang ‘cerah’, efek rumah kaca membuat AC didalam ruangan harus bekerja lebih extra, terutama di cuaca yang terik.

Saya melihat coffee shop ini sebagai komplemen untuk melengkapi usaha doorsmeer, dimana tamu dapat menunggu kendaraan yang sedang dicuci sambil menyeruput kopi dan minuman lainnya serta mengganjal perut dengan cemilan ringan.

Downtown Coffee
Jalan Merak Jingga (seberang Nelayan resto)
09.00-23.00

4 thoughts on “Downtown Coffee, Jalan Merak Jingga”

Comments are closed.

Discover more from Makanmana

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading