Skip to content

Aniu & The Dessert Gang (Closed)

  • by
dessert house in centre point

Saya masih ingat, kurang lebih setaon yang lalu Aniu menggelar debut pertamanya di sebuah ajang pop up store Imlek Fair yang berlokasi di CBD. Saat itu, mereka berhasil menggaet perhatian para pengunjung dengan konsep yang unik dan warna yang sangat berani.

Saya pun baru tau kalo Aniu ini bukan franchise, tetapi sebuah hasil karya anak Medan yang terinspirasi dari pengalaman kuliner di Taiwan.

aniu centre point

Beberapa bulan kemudian, Aniu pun hadir dengan outlet pertamanya di Ruko Centre Point. Tema kuning dan biru menjadi warna utama yang dominan menghiasi ruangannya, dan hadirnya 4 karakter sebagai maskot memberi identitas tersendiri pada dessert house ini.

dessert house medan

Cafe *or dessert house you may call it dengan konsep semi open ini menjajakan beragam dessert di bagian depan, cocok buat yang take away. Bar yang terletak di bagian depan meng-okupansi hampir setengah ruangan lantai bawah, namun demikian, masih tersedia ruangan yang cukup luas di lantai atas.

aniu taiwan dessert
Dining area lantai 1
Lantai 2, spacious
Lantai 2, spacious

Pada awal kehadirannya, Aniu hanya menyajikan menu dessert dan beverages, tetapi saat ini sudah mulai berekspansi ke segmen lain seperti main course, walau masi belum banyak variannya.

Ada 4 kategori menu yang ditawarkan disini—Hot Meal (main course), Pop Bites (snacks), Beverages dan Dessert series . Let’s start with Hot Meal series…

aniu signature taiwan beef noodle
Aniu signature taiwan beef noodle (40rb+3rb telur)

Any menu with ‘signature’ is worth trying rite? Hidangan yang satu ini cukup sederhana, mie tebal menyerupai udon dengan siraman kuah berwarna kecoklatan hasil dari kaldu daging sapi yang dibraised, dilengkapi oleh wortel dan sebutir telur rebus. Taste? quite light, daging sapinya empuk dan terdapat sedikit bagian yang berkerat, using brisket to add texture.

Gyudon Rice Bowl (32rb)
Gyudon Rice Bowl (32rb+5rb devil egg salad)

Lucky enough buat nyoba menu yang kebetulan launching hari itu. Nasi putih ditutupi oleh teriyaki beef dan caramelized onion. Setengahnya lagi ditutup oleh Devil egg salad. Paduannya unik, hanya saja bagian nasi dibawah terlalu plain dan kering, kecuali style anda memakannya ialah dengan cara mengaduk.

Toridon Rice Bowl (32rb)
Toridon Rice Bowl (32rb+5rb devil egg salad)

Agak heran aja kenapa cafe tema Taiwan menggunakan nama Jepang untuk menunya hehehe… Menu yang satu ini ga beda jauh ama menu sebelumnya, hanya saja daging sapi diganti menjadi teriyaki chicken skewers. Juicy!

Chicken pop a chic (28rb)
Chicken pop a chic (28rb)

Karena udah mesen banyak Hot Meal seriesnya, utk yang Pop bites ini kami hanya mesan chicken pop a chic yang mirip karaage, dengan topping yang dapat dipilih, kebetulan recommendednya hot & spicy.

Menurut pengelola, ukuran dagingnya agak besar agar juiciness dagingnya terasa. Tapi menurut MaMa sih, ukurannya seharusnya seperti popcorn, lebih terasa crispiness nya ketimbang dagingnya, apalagi target market Aniu yang lebih mengarah ke segmen kawula muda.

Milky ocha pudding (33rb)
Milky ocha pudding (33rb)

Untuk dessertnya, Milky Ocha Pudding (karena gambarnya paling gede). 3 buah puding grassjelly disusun diatas kuah ocha susu dan ditopping-in ama red beans. It’s refreshing, puddingnya dingin nyegerin, ga terlalu manis dan porsinya lumayan besar dgn harga yang ditawarkan.

Sebenarnya kami pengen pesan Mango Puddingnya, namun sayang semua produk Mangga tidak tersedia hari itu.

Mixed melon sago (28rb)
Mixed melon sago (28rb)

Mixed melon sago pun dipesan sebagai alternatif. Dessert dengan buah-buahan yang dikorek menjadi bulat-bulatan ini sederhana ala kadarnya dengan kuah yang sedikit manis berbasis susu dan butiran sago diatasnya.

Root beer & Avo-choco ice cream sandwich (@15rb)
Root beer & Avo-choco ice cream sandwich (@15rb)

Finally, nyoba ice cream sandwich buat sharing. Rotinya empuk, esnya creamy dan cepet meleleh. Finish it as soon as possible.

alat penghancur es medan

Jika diperhatikan, tren dessert dan produk dari Taiwan sempat ngehits di Medan taon lalu, sama halnya seperti ‘kopitiam’ dan ‘coffee shop’ yang berjamuran beberapa saat lalu. But for how long? We don’t know.

Yang pastinya, diperlukan sebuah gebrakan baru lagi untuk meraih kembali momentumnya, ntah produk yang lebih inovatif, atau konsep yang lebih menawan.

Aniu & The Dessert Gang
Komp Mall Centre point (Ruko)
3 ruko dari pintu masuk
80510077

12 thoughts on “Aniu & The Dessert Gang (Closed)”

  1. Ah, my ignorance. Di situ dia rupanya. Asal baca MaMa ni asik terotak mo langsung baca review-nya aja, hehee…

    Makasi, Bang Leo.

  2. “Unavoidably, ada beberapa artikel di blog ini yg merupakan advertorial, realitasnya untuk menutup biaya operasional website ini. Ada sedikit faktor komersial di artikel advertorial tentunya, but rest assured kami tidak menjual integritas dan objektifitas demi uang.”
    ======

    Bang Leo, awak tertarik sama yang ini. Apa memang ada tag khusus untuk post-post yang sifatnya advertorial, ataukah justru sifat advertorial-nya memang sengaja disembunyikan demi menjaga privacy klien?

  3. @Jordan, iyalah org Medan. Dulu wkt msh skul dan kul, malah sering kongsi lgsg dari mangkuk (makan bareng). Skrg ga berani lg atas dasar higienitas. Jd comot dulu sana sini sblm sama2 makan. hehe.

    @Leo. Iya pak Bondan jelas terlihat jaga makan, makanannya ga dihabisin. Hanya makan 2 atau 3 suap lalu ditinggalkan, kasihan jg ya tuh makanan. Tp mgkn pikir pak Bondan, yg layak dikasihani itu tubuhku drpd makanan. Hehehe. Ga spt yg acara makan Trans tv (uda lupa namanya), yg orgnya gendut trus suka pakai maskot2n (gatot kaca, robot dll) wkt makan. Nah kalau yg itu, benar2 dihabisin tuh makanan smp bersih. Hahahaha.

    Sorry OOT. hehehe.

  4. Contrary to popular belief, saya rasa pak Bondan juga banyak jaga makan karena sudah berumur, dan beberapa waktu lalu sempat detox juga kan jadi keliatan kurus banget.

    Iya, biasanya kalo pesan rame-rame kita suka minta plate kecil, bisa sharing sekalian icip ini itu (kecuali minuman hehehe…)

  5. @ DR : Kalau kebiasaan kita orang Medan sih kongsi kongsian. Ga tau yah kalau budaya luar yang ” Ko Lau “, makan gak mau bagi bagi 🙂

  6. Oh gitu toh. Kirain kaya pak Bondan makan enak terus. hehe. Berarti makannya kongsi2 donk ya? biar bisa merasakan semua hidangan. hehe. Good.. Good.

  7. Ga tiap hari koq makan enak brooo… Hari biasa kita anggap sebagai hari kerja, jadi makanannya kebanyakan masak sendiri atau dimasakin, kecuali kalo lagi ada kerjaan diluar dan ga sempat pulang makan yah sekalian cari tempat baru buat bahan review. Kalo sekali makan ampe 500an yah itu kan rame-rame, toh ujungnya juga dibagi rata hehehe…

  8. Thanks untuk penjelasannya yang mantap bro Leo. hehe. Berarti Admin budgetnya lumayan ya untuk hanya nulis review aja. Ada yang saya lihat 1x makan bs smp 500k. Hehe. Btw, terapkan fasting ga atau diet di hari biasa utk balancing? Di Medan hanya ada blog ini yg rutin bahas kuliner. Such a nice blog for food lovers 😀

  9. Thanks DR, tiap-tiap review beda sih, kadang datang barengan semua, kadang visitnya masing-masing, jadi nulisnya juga berdasarkan opini penulisnya.

    Most of the time we don’t introduce ourselves until we pay for the meal, dan biasanya karena ada info yang ingin kami tanyakan, cuman kadang dispot ownernya *krn jepret2 makanan. Some of them were kind enough, biasanya dikasi compliment (dessert or maybe new menu they want our feedback) atau diskon, that’s all. Sangat amat jarang dan langka sekali dikasi free meal krn tau kita dr makanmana, dan kalaupun terjadi selalu kami tolak dan insist untuk bayar.

    Unavoidably, ada beberapa artikel di blog ini yg merupakan advertorial, realitasnya untuk menutup biaya operasional website ini. Ada sedikit faktor komersial di artikel advertorial tentunya, but rest assured kami tidak menjual integritas dan objektifitas demi uang.

    Dan btw, kami tidak pernah menawarkan jasa review ke restoran 🙂

    Hope you understand DR, and thank you for reading our blog.

  10. Nice review. Admin sekali datang berapa orang? Pesannya banyak bgt? Atau dikasih free ya (adv)?

Comments are closed.

Discover more from Makanmana

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading