
Seusai kunjungan sebelumnya dari Gardenia dan Kopi Baba, malamnya kami mengunjungi gerai seafood yang tidak bernama, letaknya di Jalan Tembaga (daerah Jalan Asia), lebih tepatnya di belakang gerai Wen’s Burger. Penasaran atas rekomendasi king2 salah satu pembaca makanmana, kami pun merapat ke lokasi.
Jelas tidak susah mencari tempat ini. Walau hanya satu ruko, rumah makan ini memanfaatkan pinggir ruas jalan untuk menempatkan meja dan kursi. Boleh dibilang jalan Tembaga ini tidak terlalu ramai, tetapi waspadalah ketika anda memarkirkan mobil di depan rumah hunian agar tidak mengganggu pemilik. Kami sempat melihat beberapa kali pengunjung meja sebelah harus menggeser mobil. Dari segi higienitas tempat ini juga kurang karena lalu lalang abu kendaraan melintas ketika anda menikmati santapan.
Rombongan kami yang tiba awal akhirnya mendapatkan seat dengan gabungan beberapa meja. Sang owner menghampiri dan langsung menawarkan menu secara verbal. Yeap… no menu. So we assumed it’s similar to Amei Seafood di Asia Mega Mas. And the main orders are kepiting saos padang tentunya.
Harga boleh dibilang lebih murah, kami sudah lupa total harganya, tetapi masing-masing dari rombongan mengeluarkan kurang lebih 50 ribuan (sudah termasuk minum yang kebanyakan juga Aqua) utk 15 orang dan setiap menu kami pesan 3 porsi. Ukuran kepiting disini lebih kecil sih dibanding Amei *kebetulan yang kami pesan kepiting jantan karena yang betina out of stock. Kuah saos padangnya menurut kami masih kalah dengan Amei, penggunaan telur dalam saos lebih sedikit dibanding saos padang kepiting RM Gek Lan.
Untuk cah kangkung belacan dan cah tauge rasanya standar dan biasa saja. Boleh deh dipesan sebagai pelengkap nasi. Herannya tidak ada menu babi disini, so we categorized it ‘No Pork’ but do not guarantee if it’s halal or not.
Nah kalo yang satu ini cah kepah tauco rasanya lumayan. Ukuran kepahnya tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar, sehingga tidak merasa geli untuk dinikmati. Walau kuahnya sedikit asin, rasanya pas ketika dicampur kedalam nasi.
Yang menjadi highlight disini ialah udang goreng, walaupun sebenarnya bukan the real highlight. Kami diberitahu bahwa udang rongeng (atau bahasa hokkiannya Lau Jio He) saat itu sedang out of stock karena merupakan produk seasonal yang mana pula merupakan rekomendasi utama. Untunglah kekecawaan malam itu sedikit terobati oleh udang goreng ini. Porsinya kecil namun udangnya fresh dan rasanya mantap.
Karena rata-rata porsi yang dipesan sedikit, kami memesan extra 1 ekor ayam. Sayangnya ayam goreng disini tak jauh beda dengan ayam goreng buatan bunda di rumah.
Overall the seafood here are nice as cheaper alternative to Amei Seafood dan RM Gek Lan Titi Kuning. Dan sebenarnya kami juga masih penasaran dengan Lau Jio He nya, probably we will probably pay another visit just to taste it.
Beberapa kali makan sana, lupa bawa kamera bro.. hari tu ada foto sekali tp filenya ilang hehe :p ya da tar kalo ada kesana kita review lagi yah.
review donk RM GEK LAN bro hehehhee 🙂
Yg di sabaruddin namanya Amei Seafood Resto, dekat yg jual pecel. Rasa sama yg di megamas.
Lebih tepatnya dimana nya bro?
Yg di jalan sabarudin merupakan cabang dari Amei Megamas 🙂
waktu kesana kayanya dibilang lagi kosong barang.
yeahh …tembaga seafood ini yang buka akim w. sedikit di sayang kan team makan mana kenapa tidak mencoba menu utama di sana : HE KO ( UDANG KATARAK )
Di jln.Sabaruddin baru buka jugak keknya.. Namanya lupa, yg teringat ada gbr kptg di neon box. pernah kesana ga pren?
Uda pernah kunjungin warong Mbok Darmi di Jl. Sei kera simpang Palembang? Terkenal dengan minumannya yg khas n menu pecel lelenya yang disajikan panas2, servicenya juga okeiii.MM rosella nya patut dicoba!! 🙂
Mulai jam 18.30 sampai malam.
haloo…inii tpt makannya buka dari jam berapa yahh???
Comments are closed.